Jakarta– Mantan narapidana teroris (napiter) Abdul Jabar siap bersinergi dengan Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Khususnya menjelang Natal dan tahun baru 2026 mendatang.
Mantan narapidana terorisme kasus peledakan Bom di beberapa Gereja di Jakarta pada tahun 2000, dalam pertemuan di daerah Menteng Jakarta Pusat menegaskan bahwa dirinya siap membantu kepolisian dalam menjaga stabilitas kamtibmas di wilayah hukum Polda Metro Jaya agar tetap kondusif.
“Saya siap membantu aparat kepolisian dalam menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban di wilayah DKI Jakarta,” katanya, Jum’at (21/11/2025).
Selain melakukan peledakan Bom di Gereja Oikumene dan Gereja Angklingan Jakarta, Abdul Jabar juga terlibat dalam kasus peledakan bom Kedubes Philifina dan peledakan Plaza Atrium, Senen, Jakarta Pusat serta kasus Bom Bali I Atas apa yang dialaminya, ia menghimbau kepada masyarakat khususnya kalangan remaja untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu sentiment agama maupun terpengaruh oleh faham-faham radikal maupun terorisme yang dapat menyebabkan terjadinya disintegrasi bangsa, ia tak menyangka karena terlalu fanatik terhadap salah satu organisasi membuatnya terjerumus dalam aksi-aksi terorisme.
“Saya menghimbau kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu sentiment agama maupun terpengaruh oleh faham-faham radikal maupun terorisme, karena tidak hanya merugikan diri sendiri, namun dapat menyebabkan terjadinya disintegrasi bangsa,” himbaunya.
Atas beberapa kasus terorisme yang dilakukannya itu, Abdul Jabar kemudian ditangkap pada tahun 2002 di wilayah Kab. Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan di vonis oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat dengan hukuman 20 (dua puluh) tahun penjara.
Abdul Jabar juga berpesan agar para generasi muda, dapat lebih waspada dan berhati-hati dalam bermain media sosial. Mengingat banyak kelompok radikal memanfaatkan media sosial untuk merekrut kaum muda.
“Kita sebagai orang-orang yang dulu pernah terpapar, menghimbau agar generasi muda lebih hati-hati dalam menggunakan media sosial, memilih guru maupun teman,” kata Eks Napiter Bom Kedubes Filipina.
Dalam pertemuan tersebut, Abdul Jabar juga menegaskan untuk tidak lagi melakukan aksi-aksi kekerasan atasnama agama dan menegaskan komitmennya dalam menjaga keutuhan NKRI.
“Saya berkomitmen untuk selalu menjaga keutuhan NKRI. Dengan tidak melakukan tindakan makar, paham radikalisme dan aksi terorisme,” tegasnya.
Abdul Jabar juga mengajak kepada para Eks. Napiter lainnya untuk tidak lagi melakukan tindakan melanggar hukum dan bersama-sama menjaga kerukunan hidup antar umat beragama serta menangkal faham radikalisme maupun terorisme.
“Saya harap temen-temen eks Napiter dapat terus membantu pemerintah maupun jajaran pihak kepolisian, dalam mencegah dan menanggulangi penyebaran paham radikalisme dan terorisme di tengah-tengah masyarakat,” pungkasnya.






