Langkah Polri Implementasikan Teknologi Robot dalam Upaya Modernisasi

Jakarta – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali menunjukkan komitmennya dalam merespons tantangan zaman dengan langkah inovatif. Dalam kerangka mewujudkan Grand Strategy Polri menuju kepolisian modern, Polri tengah menyiapkan implementasi teknologi robotika untuk mendukung pelaksanaan tugas-tugas kepolisian di masa depan.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya membangun sarana dan prasarana kepolisian yang modern dan adaptif terhadap perkembangan teknologi serta dinamika tantangan keamanan yang semakin kompleks.

Bacaan Lainnya

Menurut informasi resmi, implementasi robot dalam tugas kepolisian akan dilakukan secara bertahap melalui tiga fase utama:

1. Tahap 1 – Penjajakan dan pengenalan kepada publik
2. Tahap 2 – Kajian akademik dan penyusunan regulasi pendukung
3. Tahap 3 – Uji coba dan implementasi terbatas di beberapa wilayah

Meski melibatkan teknologi canggih, Polri menegaskan bahwa robot tidak akan menggantikan peran polisi manusia, melainkan sebagai alat bantu strategis untuk meningkatkan efektivitas, keamanan, dan kualitas pelayanan.

Dua Fungsi Utama Robot dalam Tugas Polri:

1. Pelayanan Masyarakat:
Robot akan difungsikan untuk interaksi publik, edukasi hukum, dan pusat informasi di fasilitas publik kepolisian. Dengan pendekatan interaktif dan humanis, robot diharapkan menjadi media pelayanan yang ramah teknologi dan menarik bagi masyarakat, khususnya generasi muda.

2. Operasi di Lokasi Berisiko Tinggi:
Robot akan digunakan untuk mendukung misi-misi berbahaya seperti penjinakan bahan peledak, pengawasan area konflik, hingga investigasi kejahatan berisiko tinggi. Penggunaan robot akan mengurangi risiko keselamatan anggota dan meningkatkan akurasi dalam menjalankan operasi.

Benchmark Internasional:

Langkah Polri ini sejalan dengan tren global yang telah lebih dulu mengadopsi teknologi robot dalam sistem keamanan dan kepolisian:

* Amerika Serikat: Dinas Rahasia AS menggunakan robot anjing “Spot” untuk pengamanan tingkat tinggi di lokasi-lokasi penting, termasuk resor milik mantan Presiden Donald Trump. Robot ini dapat dikendalikan jarak jauh dan mampu menjangkau area ekstrem.

* China: Di Shenzhen, robot humanoid PM01 berpatroli bersama polisi. Dengan teknologi AI canggih, robot ini mampu menyapa warga, menjalankan perintah suara, hingga melakukan salto. Ini meringankan beban kerja aparat di lapangan.

* Singapura: Robot patroli dilengkapi kamera 360 derajat dan fitur live streaming ke pusat komando. Robot ini memiliki tombol bantuan darurat dan navigasi otomatis yang mendukung efisiensi patroli tanpa harus mengandalkan tenaga manusia sepenuhnya.

* Dubai: Mendirikan kantor polisi pintar (Smart Police Station/SPS) yang beroperasi tanpa staf manusia. Kantor ini memberikan 27 layanan kepolisian secara digital, dari pelaporan kehilangan hingga pembayaran tilang, dan dioperasikan 24 jam dalam tujuh bahasa.

Menuju Polri Presisi Berbasis Teknologi

Transformasi digital melalui penggunaan robot menjadi bagian penting dari Polri Presisi – konsep kepolisian yang prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan. Langkah ini bukan hanya untuk meningkatkan efisiensi kerja, tetapi juga untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi Polri melalui pelayanan yang lebih cepat, aman, dan akuntabel.

Melalui pendekatan bertahap dan penuh kehati-hatian, Polri membuktikan bahwa modernisasi bukan hanya slogan, tetapi strategi nyata menuju institusi yang adaptif, berdaya saing global, dan tetap humanis dalam menjalankan fungsi-fungsinya di tengah masyarakat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *